PSR STKIP PGRI TULUNGAGUNG KELAS 3C
Kamis, 31 Desember 2015
Jumat, 13 November 2015
makalah seni rupa kelompok 6
MAKALAH
Pendidikan Seni Rupa Dan Kerajinan
(Teknik Menggambar)
Di susun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Seni Rupa yang dibina oleh
M. Reyhan Floeran, M.Pd
Disusun Oleh:
Ø Fera
Rahayu Azizah (14186206100)
Ø Furi
Rahayu Habibah (14186206101)
Ø Ismaul
Fitroh (14186206099)
Ø Nike
Kristi Puspitasari (14186206098)
Ø Dewi
Sukatelin (14186206335)
PGSD
3C
STKIP
PGRI TULUNGAGUNG
OKTOBER
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Teknik adalah cara yang
digunakan untuk mengolah suatu media dalam penciptaan suatu karya. Teknik
berkarya seni rupa kontemporer sangat dipengaruhi oleh bahan dan alat yang
digunakan membuat karya seni. Teknik berkarya seni rupa kontemporer dapat juga
dipengaruhi oleh kreativitas seseorang dalam proses pengerjaan, sehingga terjadilah
keunikan teknik berkarya.
Beragam keunikan dan teknik
dalam melukis atau membuat suatu karya seni rupa kontemporer. Namun hal itu
tidak terlepas dari ciri dan gaya masing-masimg pekaryanya.
B. Rumusan
Masalah
- Bagaimana pengertian teknik menggambar?
- Sebutkan keunikan masing-masing teknik menggambar!
- Sebutkan dan jelaskan macam teknik menggambar!
C. Tujuan
Diharapkan mampu :
- Menjelaskan tentang pengertian teknik menggambar
- Menyebutkan keunikan masing-masing teknik menggambar
- Menyebutkan dan menjelaskan macam teknik menggambar
PEMBAHASAN
Teknik adalah cara yang digunakan untuk mengolah suatu media dalam
penciptaan suatu karya. Teknik berkarya seni rupa kontemporer sangat
dipengaruhi oleh bahan dan alat yang digunakan membuat karya seni. Teknik
berkarya seni rupa kontemporer dapat juga dipengaruhi oleh kreativitas
seseorang dalam proses pengerjaan, sehingga terjadilah keunikan teknik
berkarya.
Beragam keunikan dan teknik dalam melukis atau membuat suatu karya seni
rupa kontemporer. Namun hal itu tidak terlepas dari ciri dan gaya masing-masimg
pekaryanya. Dari beragam keunikan dan teknik tersebut dapat dijalaskan sebagai
berikut:
1. Anamorphisme
Anamorphosme berarti penyajian perspektif atau proyeksi yang tradisional.
Lebih khusus istilah ini mengacu kepada imajinasi yang terdistorsi sedemikian
rupa hingga hanya akan terlihat normal jika dilihat dari sudut tertentu. Hans
Holbein the Younger adalah salah satu contoh pengguna trik anamorfisme dalam
karyanya. Kubah dan rangka langit-langit dari Gereja St. Ignazio di Roma.
2. Sotto In Su
Sotto In su berarti terlihat dari bawah (di sotto in su) merupakan
teknik ilusionistis yang biasanya yang digunakan pada lukisan langit-langit
untuk memberikan persepsi perspektif. Setiap elemen yang dilihat oleh pemirsa
disusun agar memberikan ilusi yang tepat. Teknik ini banyak digunakan pada masa
Barok untuk lukisan fresko. Diperkirakan teknik ini pertama kali
digunakann oleh Andrea Mantegna dalam Camera Degli Sposi (Mantus).
Selain itu juga terdapat nama-nama Antonio de Corregio dalam Duomo Parma,
Pietro de Cortona dengan karyanya Allegory of Divine Providence and
Barberini di Palazzo Barberini, dan Andrea Pozzo dengan karyanya Apotheosis
of St. Ignatius.
3. Hatching
Hatching (hachure dalam bahasa Prancis) dan juga cross-hatching adalah
teknik dalam lukisan dan karya grafis yang digunakan untuk memberikan efek
warna maupun bayangan dengan membuat garis-garis paralel. Jika
garis-garis parallel ini ditimpa dengan garis-garis parallel lain yang saling
berpotongan, maka teknik ini dinamakan cross hatching. Teknik sangat
populer pada masa Renaissance Awal.
4. Impasto
Impasto adalah teknik lukisan di mana cat dilapiskan dengan sangat tebal di
atas kanvas sehingga arah goresan mudah terlihat. Teknik impasto akan
menghasilkan tekstur yang jelas, sehingga kesan kehadiran objek lebih terasa.
Cat minyak sangat cocok dengan eknik ini, sebab ketebalannya sangat tepat,
proses pengeringan lama, dan sifat opacity-nya buruk. Impasto memberikan dua
efek, pertama memberikan kesan pantulan cahaya berbeda dibandingkan dengan
goresan kuas biasa. Yang kedua, memberikan kesan ekspesi yang lebih kuat.
5. Trompe
I’oeil
Secara istilah, trompe I’oeil teknik lukisan yang melibatkan teknik dan
perhitungan tinggi untuk menyajikan objek-objek di dalam lukisan yang mampu
menghasilkan ilusi optis untuk menipu persepsi otak terhadap imaji.
Contoh-contoh yang klise dari trompe I’oeil adalah jendela, pintu, atau koridor
tiruan yang dimkasudkan menciptakan ilusi ruangan yang luas. Trompe I’oeil juga
bisa ditemukan di berbagai furniture, seperti meja atau kursi, seperti kartu
permainan yang bisa terlihat sangat nyata di atas meja.teknik diperkenalkan
kembali di Amerika Serikat pada abad 19 oleh pelukis William Harnett. Pada abad
20, Richard Haas membuat mural dengan pemanfaatan teknik trompe I’oeil di
kota-kota Amerika.
6. Sfumato
Sfumato adalah istilah yang digunakan dan dipopulerkan Leonardo da Vinci
untuk merujuk pada lukisannya yang melapiskan warna-warna yang berdekatan untuk
menciptakan ilusi kedalaman, volume dan bentuk. Sebagai hasil akhir,
perpindahan warna tersebut tidak lagi terlihat jelas. Dalam bahasa
Italia,sfumato berarti berasap,tetapi dibedakan dengan istilah fumo yang
berarti asap. Leonardo sendiri mendeskripsikan sfumato sebagai “tanpa outline”,
dalam pengertian berkabut atau detail yang tidak dihasilkan oleh penggunaan
garis secara disengaja.
7. Cyclorama
Cyclorama adalah lukisan yang didesain dalam media silinder dengan maksud
pemirsa akan berada di tengah silinder tersebut, dan bisa menikmati pemandangan
selebar 360 derajat. Biasanya teknik ini digunakan untuk menampilkan
pemandangan alam yang mengagumkan. Karya cyclorama sangat populer di abad
19. Yang paling populer adalah yang menampilkan perjalan dari kota ke kota
seperti sebuah film modern. Ada ratusan karya cyclorama yang dibuat pada masa
kejayaannya. Tetapi hanya 30 yang masih terawat dan bisa dinikmati. Contoh
karya:
a.
Atlanta
cyclorama, menggambarkan battle of
Atlanta saat perang saudara Amerika, dipamerkan di Atlanta.
b.
Behalt
cyclorama, meggambarkan keturunan
orang-orang amish Mennonite.
c.
Gettysburg
cyclorama, menggambarkan battle of
Gettysburg saat perang saudara Amerika dipamerkan di Gettysburg National
Military Park.
d.
Cyclorama
of Jerusalem, menggambarkan
penyaliban jesus Christ dipamerkan di Quebec, Kanada.
e.
Waterloo
cyclorama, menggambarkan kisah Battle
of waterloo dipamerkan di Belgia di dekat kota Waterloo.
1.
Chiaroscuro
Chiaroscuro berasal dari bahasa Italia yang berarti gelap-terang yang bisa
juga diartikan menjadi kontras yang sangat kuat antara cahaya dan bayangan di
dalam suatu karya seni.
a. Ciri khas
chiaroscuro
Hal yang mejadi ciri khas chiaroscuro adalah
pengaplikasian cahaya pada objek lukisan yang memberikan kesan trimatra sangat
jelas akibat pengaplikasian highlight dan bayangan. Teknik ini
membutuhkan pemahaman mendalam tentang perspektif, raeksi permukaan benda
terhadap pantulan cahaya, dan proses pembentukan bayangan. Berbeda dengan
gambar dari zaman modern, kesan trimatra tidak dihasilkan olek kontur goresan
kuas, tetapi hanya dari gradasi warna terang ke gelap.
b. Sejarah
chiaroscuro
Teknik ini mulai diperkenalkan pada abad ke 15 oleh
pelukis Italia dan Flender (Belgia utara). Tetapi pemanfaatannya secara luas
baru terjadi pada abad ke 16, pada periode Mannerisme dan barok. Objek yang
cenderung berwarna gelap diberikan pencahayaan secara dramatis oleh sumber
cahaya dan terkadang tidak terlihat didalam lukisan itu sendiri. Sebagai contoh
pengusung teknik ini adalah Ugo da carpi (1455-1523), Giovanni baglione (1566-1643),
dan Caravaggio (1573-1610). Teknik ini kemudian merambah seni cetak pada abad
ke 18, yang sering dipakai dalam karya aquantint, xylogaraf, dan gambar-gambar
dengan tinta cina lainnya.
c. Aplikasi di
luar lukisan
Teknik chiaroscuro dalam karya cetak sedikit berbeda
dengan dengan teknik Camaieu Germany, dimana efek grafis terlihat berbeda jelas
dalam pembentukan efek pantulan pelastik, dan lebih sering menggunakan medium
kertas berwarna. Di dalam dunia sinema, Sin city adalah contoh film yang
mengaplikasinkan teknik ini.
d. Tenebris
Salah satu teknik yang berhubungan dekat dengan
chiaroscuro adalah tenebrisme. Dalam bahasa Italia, kata tenebroso berarti
berpendar (bisa pula diartikan pencahayaan dramatis). Lukisan dengan teknik ini
menggunakan kontras yang sangat kasar dalam gradasi gelap ke terang, yang
merupakan perkembangan lebih lanjut dari chiaroscuro. Bedanya, posisi sumber
cahaya terlihat jelas di dalam lukisan. Contoh perupa yang menggunakan
teknik tenebrisme adalah Caravaggio, George De La Tour, dan Rembrant.
Menggambar ilustrasi
dapat dilakukan dengan teknik kering dan teknik basah.Alat dan bahan untuk
menggambar ilustrasi dengan teknik kering seperti pensil, arang, kapur, krayon,
atau bahan lain yang tidak memerlukan air. Sedangkan pada teknik basah media
yang diperlukan berupa cat air, tinta bak, cat poster, cat akrilik dan cat
minyak yang menggunakan air atau minyak sebagai pengencer.
1.
Teknik Kering
Menggambar ilustrasi dengan teknik kering yaitu,
tidak perlu menggunakan pengencer air atau minyak. Ilustrasi dibuat langsung
pada bidang dua dimensi berupa kertas gambar kemudian dibuat sketsa untuk
selanjutnya diberi aksen garis atau warna sesuai dengan media kering yang
digunakan. Beberapa contoh media kering dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pensil
Pensil yang digunakan dalam menggambar ilustrasi adalah 2B-6B.
Pensil yang digunakan dalam menggambar ilustrasi adalah 2B-6B.
b. Arang
Arang yang digunakan untuk menggambar ilustrasi adalah yang terbuat dari bahan dasar kayu. Menggambar dengan arang akan meninggalkan debu pada kertas.
Arang yang digunakan untuk menggambar ilustrasi adalah yang terbuat dari bahan dasar kayu. Menggambar dengan arang akan meninggalkan debu pada kertas.
c. Krayon
atau pastel colour
Pastel
Colour banyak ragam variasi warnanya, digunakan dalam menggambar ilustrasi yang
menginginkan variasi pewarnaan.
d. Charcoal
berbentuk seperti pensil warna dengan lapisan kertas sebagai pembungkusnya. Charcoal memiliki warna tajam/jelas.
berbentuk seperti pensil warna dengan lapisan kertas sebagai pembungkusnya. Charcoal memiliki warna tajam/jelas.
e. Pulpen
digunakan sebagai alat untuk menggambar ilustrasi dengan karakter tegas pada garis-garis gambarnya.
digunakan sebagai alat untuk menggambar ilustrasi dengan karakter tegas pada garis-garis gambarnya.
Berikut beberapa contoh gambar ilustrasi dengan media
pada teknik kering:
2. Teknik Basah
Media yang digunakan untuk teknik basah antara lain
seperti, cat air, cat minyak, tinta, atau media lain yang memerlukan air atau
minyak sebagai pengencer. Ilustrasi dibuat dengan cara membuat sketsa pada
bidang gambar dua dimensi berupa kertas atau kanvas kemudian diberi warna
sesuai dengan media basah yang sudah ditentukan.
Berikut beberapa contoh gambar ilustrasi
dengan media pada teknik basah:
B.
Proses
Menggambar Ilustrasi
Ilustrasi merupakan
salah satu jenis kegiatan menggambar yang membutuhkan keterampilan menggambar
bentuk. Bentuk yang digambar harus dapat memperjelas, mempertegas dan
memperindah isi cerita atau narasi yang menjadi tema gambar. Garis, bentuk, dan
pemberian warna disesuaikan dengan keseimbangan, komposisi, proporsi, dan
kesatuan antara gambar dan narasi
Beberapa tahapan dalam
menggambar ilustrasi adalah sebagai berikut :
·
Menentukan tema gambar berdasarkan
cerita atau narasi.
·
Menentukan jenis gambar ilustrasi yang
akan dibuat.
·
Menentukan irama, komposisi, proporsi,
keseimbangan, dan kesatuan pada objek gambar.
·
Menggambar sketsa global yang disesuaikan
dengan cerita atau narasi.
·
Memberikan arsiran atau warna pada objek
gambar sesuai karakter cerita.
1. Dasar-Dasar
Pembuatan Gambar Ilustrasi
Penguasaan teknik dalam pembuatannya. Tampilan gambar yang menarik sangat
ditentukan oleh keahlian pembuatnya. Objek ilustrasi dibuat dengan penguasaan
menggambar bentuk yang baik dan menarik. Prinsip ini merupakan hubungan antara
pembuat dengan gambar yang dibuat.
Pesan yang tercantum di dalamnya. Gambar ilustrasi yang ditampilkan relevan
(sesuai) atau satu kesatuan dengan isi cerita.Pesan yang terdapat pada cerita
tersebut dapat ditampilkan secara tepat melalui gambar. Misalnya, tokoh Malin
Kundang dapat digambarkan dengan kesan angkuh dan kaya raya, sesuai dengan isi
cerita.
Mudah dipahami. Sebuah gambar yang menarik memiliki satu kesatuan unsur
yang harmonis. Gambar yang menjadi titik pusat perhatian dapat ditampakkan
dengan jelas atau dominan. Dengan kata lain, tampilan gambar mempunyai kekuatan
sebagai daya tarik terhadap penikmat atau pembacanya. Prinsip ini berhubungan
antara gambar dengan pembaca.
2. Jenis-Jenis
Gambar Ilustrasi
Gambar
ilustrasi menurut jenisnya, dapat dibedakan berdasarkan corak dan bentuk serta
penempatannya.
- Jenis gambar ilustrasi berdasarkan corak dan bentuknya
·
Corak realistis adalah suatu gambar atau lukisan yang
dibuat menyerupai wujud aslinya, sesuai dengan anatomi dan proporsinya.
·
Corak dekoratif adalah pengubahan corak atau bentuk
yang tidak meninggalkan ciri khas atau karakter dan bentuk aslinya.
·
Corak karikaturis adalah suatu bentuk yang dilebihkan
atau ditonjolkan dari sebagian bentuk tubuh objek yang digambar, namun masih
terdapat karakter aslinya.
·
Corak ekspresionis adalah bentuk pada gambargambar
ekspresi yang masih dapat dikenali wujud aslinya walaupun tidak tampak nyata.
- Jenis gambar ilustrasi berdasarkan penempatannya
·
Ilustrasi cerita.
Ilustrasi
cerita adalah ilustrasi yang digunakan sebagai pengiring dalam cerita pendek,
cerita bersambung, ataupun fabel yang terdapat pada buku, majalah, surat kabar,
dan tabloid.
·
Ilustrasi komik atau cerita bergambar.
Komik adalah
kumpulan gambar ilustrasi yang tersusun berurutan dan terpadu menjadi jalinan
cerita bersambung. Pembuat komik dinamakan komikus atau ilustrator komik. Karya-karya
komik umumnya berupa cerita-cerita kepahlawanan, pewayangan, cerita rakyat, dan
humor.
·
Ilustrasi rubrik.
Ilustrasi
rubrik merupakan gambar penghias suatu ruang khusus atau kolom pada media
cetak.
·
Ilustrasi sampul atau cover buku.
Ilustrasi
sampul atau cover buku adalah ilustrasi yang menghiasi sampul sebuah buku,
majalah, buletin, dan sejenisnya.
·
Karikatur dan kartun.
Gambar
karikatur kebanyakan ditampilkan pada media massa, seperti koran dan majalah.
Ciri penggambaran karikatur dan kartun tidak jauh berbeda. Perbedaannya hanya
pada pesan yang disampaikan. Gambar karikatur umumnya sarat kritikan atau
sindiran tertentu dengan gaya yang lucu. Sedangkan gambar kartun biasanya untuk
tujuan humor atau lelucon.
·
Ilustrasi periklanan.
Ilustrasi
periklanan adalah gambar atau foto yangmenghiasi iklan produk-produk tertentu.
Iklan tersebut bisa dalam bentuk baliho, brosur, atau poster. Misalnya, iklan
produk obat-obatan dan makanan.
- Tahap Menggambar Illustrasi
·
Gagasan atau ide
Sebelum menggambar ilustrasi, harus dipahami betul tuntutan atau pesan yang
terkandung dalam teks cerita atau sejenisnya. Misalnya, ilustrasi cerpen
tentang cerita rakyat Malin Kundang. Setelah membaca dengan saksama teks cerita
dari awal hingga akhir, maka yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
1)
Memilih adegan yang paling menonjol pada teks atau
ceritanya.
2)
Menentukan atau membayangkan objek yang akan
ditampilkan dalam gambar. Misalnya, Malin Kundang dan ibunya, dengan latar
belakang kapal besar dan beberapa orang anak buahnya.
3)
Memahami perwatakan tokoh-tokoh ceritanya, mana yang
perlu ditampilkan dengan wajah jahat, congkak, kejam, dan lain-lain, dan mana
yang ditampilkan sebagai orang yang sedih, prihatin, miskin, dan lain-lain.
Penggambaran yang penuh ekspresi akan memberikan kesan gambar lebih memikat.
·
Sketsa
Proses pengerjaan gambar diawali dengan membuat sketsa menggunakan pensil.
Sketsa cukup dibuat secara sederhana. Penekanan pensil tidak perlu terlalu
tegas. Perlu diperhatikan pula unsur-unsur keseimbangan, komposisi, perspektif,
dan lain-lain.
·
Pewarnaan gambar
Dalam pewarnaan gambar, baik dengan teknik hitamputih maupun pembagian
warna, perlu diperhitungkan unsur-unsur yang merupakan efek dari kesan
pencahayaan. Gambar yang menarik selalu dipengaruhi oleh kesan pencahayaan yang
tepat. Artinya, mana yang mendapat kesan gelap dan mana yang terang, serta
dapat menentukan dari mana sinar itu datang dan ke mana jatuhnya bayangan.
Pewarnaan yang disertai penempatan bayangan yang baik dapat memberikan kesan
tiga dimensi pada gambar tersebut.
3. Bahan dan
Alat Menggambar Ilustrasi
Ilustrasi umumnya dibuat di atas kertas. Kertas yang baik untuk menggambar
adalah yang memiliki permukaan halus dan berwarna putih dengan ketebalan cukup.
Pada prinsipnya, tidak ada batasan, baik media atau teknik dalam menggambar
maupun melukis. Namun pada umumnya peralatan yang digunakan, antara lain
drawing pen, spidol dengan beragam ukuran, pena tulis, kuas, dan pensil.
Pewarnaan ilustrasi bisa dibuat hitam-putih atau beragam warna. Media pewarna
bermacam-macam, misalnya pensil warna, cat air, cat poster, krayon, dan
lain-lain. Selain meng-gambar dengan cara manual, teknologi digital sekarang
telah memungkinkan membuat gambar ilustrasi berikut pewarnaannya dengan
menggunakan komputer.
4. Unsur Utama Gambar Ilustrasi
- Gambar manusia.
Untuk dapat
menggambar bentuk manusia dengan hasil yang baik dan memuaskan, kita perlu
mempelajari dengan tekun unsur proporsi dan anatomi. Proporsi artinya
perbandingan ukuran pada bagianbagian tubuh manusia. Penggambaran proporsi
disesuaikan dengan tingkat atau golongan usia, yaitu proporsi anak hingga
dewasa. Anatomi merupakan bentuk daribagian-bagian tubuh. Prinsip proporsi dan
anatomi ini juga berlaku dalam menggambar makhluk hidup lainnya.
- Gambar binatang.
Proporsi dan
bentuk tiap jenis binatang tentu berbeda. Misalnya, ada perbedaan antara kuda
dan lembu, kambing, kerbau, singa, jerapah, dan sebagainya
- Gambar tumbuhan.
Tumbuhan
juga beragam jenisnya dan masing-masing memiliki bentuk yang berbeda. Pohon
mangga mempunyai bentuk khas, lain dengan pohon jeruk atau nangka. Pohon kelapa
mempunyai bentuk khas yang berbeda dengan pohon jati dan sebagainya.
Perbedaanperbedaan itu, antara lain pada proporsi secara keseluruhan bentuk,
bentuk cabang dan ranting, bentuk batang, dan bentuk helaian daun.
- Gambar benda.
Terdapat
beragam benda di sekitar kita, baik bendabenda alam maupun benda-benda buatan
manusia. Masing-masing benda pun memiliki karakter yang khas yang berbeda
antara satu dengan lainnya. Misalnya, bentuk kain berbeda dengan kertas,
permukaan kayu berbeda dengan kaca, dan lain-lain.
C.
Teknik
Menggambar Bentuk
Sebelumnya membahas
teknik menggambar perlu saya ingatkan bahwa menggambar tidak lepas dari hukum
persepektif dan anatomis, sehingga perlu dipahami dahulu dua hal tersebut agar
supaya dalam menggambar sesuai dengan apa yang kita lihat. Teknik menggambar
hanyalah upaya kita untuk merealisasikan image kita yang dipengaruhi oleh media
kita.
Teknik menggambar
terdiri dari beberapa macam, antara lain :
Teknik Arsir, Media Pensil diatas
Kertas
|
1.
Teknik Arsir
Teknik mengambar arsir
lebih menekankan pada kekauatan garis (stroke). Dilakukan berulang-ulang secara
sejajar maupun tumpang berpotongan, hal ini dilakukan untuk memberikan kesan
gelap. Atau dapat dilakukan secara sejajar dengan memperhatikan kerapatannya
saja, apabila dilakukan dengan rapat menyebabkan kesan gelap dan sebaliknya.
Atau menggunakan tekanan yang ringan dan kuat dilakukan secara diulang-ulang.
Alat yang digunakan biasanya pensil, spidol, crayon, konte, kapur, arang, dll.
Teknik Arsir, Media Crayon diatas
Kertas
|
2.
Teknik Dussel (Gosok)
Teknik menggambar ini
menggunakan bantuan kapas atau alat khusus yang berupa gulungan kertas
(bentuknya mirip pensil), bahkan jari-jari kitapun dapat digunakan untuk teknik
menggambar yang satu ini. Pada teknik ini stroke/garis akan dihilangkan atau
dihaluskan dengan cara digosok-gosok (dusel). Yang paling cocok untuk teknik
menggambar ini adalah menggunakan jenis pensil yang lunak ( 2B ke atas) atau
konte dan krayon. Perhatikan gambar dibawah ini!
3. TEKNIK BLOK (Silhouette)
|
Teknik menggambar ini
memang jarang kita jumpai sehingga tampak seperti sesuatu yang baru. Teknik ini
lebih menekankan pada perwujudan karakter objek. Dengan hanya melihat
silhuetnya saja kita bisa menebak bentuk dari objek tersebut.
4.
Teknik Titik (Pointilisme )
Teknik menggambar ini
menitikberatkan pada penggunaan titik (dot) untuk membentuk gambar. barangkali
ada yang bertanya berapa banyak titik harus dibuat? Ya jawabnya tergantubg dari
besar kecilnya gambar serta ditailnya. Penyusunan titik-titik yang jumlahnya
ribuan bahkan jutaan titik. Kerapatan penyusunan titik-titik adalah untuk
menentukan gelap terang dari suatu objek agar tampak pejal (kesan tiga
dimensional).
|
Teknik Pintilis (Dot), Pena
diatas Kertas
|
5. Tehnik Aquarel (Transparan)
Teknik menggambar ini
menggunakan media basah agar supaya menghasilkan warna yang transparan. Paling
cocok menggunakan media cat air, cat acrylik, dsb. Kertas gambar sebelum
dilakukna proses menggambar paling bagus yang harus dibasahi agar cat cepat
menyebar. Atau dibuat lembab. Alat yang cocok adalah menggunakan kuas.
Dilakukan secara berulang-ulang dan menumpuk agar menghasilkan warna tua atau
gelap. Teknik menggambar yang satu ini memang membutuhkan kemampuan khusus
dalam penguasaan alat kuas. Gambar dari teknik ini memiliki karakter khusus dan
karena bahan warnanya cat air atau acrylik maka warna yang dihasilkan memeng
tampak cemerlang kalau dibandingkan crayon.
Teknik Aquarel, media Cat Air
diatas Kertas
|
D.
Cara
menggambar 3 Dimensi
Menggambar
Bentuk Objek Tiga Dimensi
Pernahkah
kamu mengamati benda-benda yang ada di sekitarmu, seperti televisi, vas bunga,
gelas, mangkuk, kulkas, botol, lemari, atau benda lainnya? Pernahkah kamu
berpikir bahwa benda-benda tersebut memiliki bentuk dasar geometris tiga
dimensi, seperti balok, kubus, kerucut, bola, dan tabung? Setelah mengamati
benda-benda yang ada di sekitarmu, pernahkah kamu mencoba menggambarkan
benda-benda tersebut secara langsung? Pada bab ini, kamu akan
mempelajari bagaimana menggambar bentuk benda tiga dimensi tersebut, termasuk
juga prinsip menggambarnya, alat dan bahan yang digunakan, serta teknik
menggambar
B A B I I I
P E N U T U P
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari isi pembahasan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Seni Kontemporer adalah
salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu
artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan
kondisi waktu yang sama atau saat ini, jadi seni kontemporer adalah seni yang
tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman
sekarang.
2. Menurut Yasraf Amir Piliang pengertian seni kontemporer adalah seni yang
dibuat masa kini, jadi berkaitan dengan waktu.
3.
Ciri-ciri seni kontemporer antara lain sebagai berikut:
- Tiadanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafik, kriya, teater, musik, anarkis, omong kosong, hingga aksi politik.
- Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
- Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu dan aturan-aturan zaman dahulu, tetapi berkembang s zaman.
- Mempunyai gairah dan nafsu moralistic yang brerkaitan dengan matra sosial dan politik sebagai tesis.
- Seni yang cenderung diminati media massa untuk dijadikan komoditas pewacanaan sebagai aktualitas berita yang fashionable.
- Mengutamakan jenis seni media baru seperti instalasi, performance, fotografi, video, seni serat dan menerima seni kriya dan seni popular.
B.
Saran
Adapun
saran-saran dari penyusun adalah sebagai berikut:
1.
Marilah kita mempelajari seni agar menjadi sumber
gagasan masyarakat untuk menghasilkan karya seni dan budaya yang lebih beragam.
2.
Marilah kita menjadikan seni kontemporer (seni yang
berkembang seiring dengan kemajuan zaman) dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
untuk memajukan karya seni di Indonesia .
DAFTAR
PUSTAKA
http//:psrpgsdstkippgritulungagung.blogspot.co.id
blog-senirupa.blogspot.com
rahmayatisiregar.wordpress.com
www.kaskus.co.id
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb.
Puji syukur kita
ucapkan kehadirat Alloh SWT atas rahmat dan kuasa-Nya. Solawat serta salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Serta kepada para sahabatnya dan
kepada seluruh umatnya.
Makalah mata kuliah Pendidikan Seni Rupa
Dan Kerajinan ini adalah makalah yang
berisi tentang penjelasan estetika kontemporer dan estetika timur yang kami susun lengkap. Terima kasih kepada
Bapak M. Reyhan Floeran, M.pd dosen STKIP PGRI TULUNGAGUNG yang telah membantu
kami dalam menyusun makalah tentang estetika kontemporer dan estetika
timur ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Seni Rupa dan Kerajinan.
Namun
kami
sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, tentu hasil makalah kami ini tidak luput dari kekurangan.
Dengan semangat kami
senantiasa mengharapkan konstribusi pemikiran Anda sehingga laporan ini
bermanfaat bagi kita semua. Semoga Alloh meridai hasil karya kami.
Wasalammualaikum Wr.Wb
Tulungagung, 15 Oktober 2015
Penulis
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang......................................................... 1
B.
Rumusan Masalah..................................................... 1
C.
Tujuan....................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Teknik
Menggambar Ilustrasi...................................... 6
1.
Teknik Kering......................................................... 6
2.
Teknik Basah.......................................................... 7
B.
Proses
Menggambar Ilustrasi...................................... 8
1.
Dasar-dasar
Pembuatan Gambar Ilustrasi.............. 8
2.
Jenis-jenis
Gambar Ilustrasi.................................... 9
3.
Bahan dan Alat
Menggambar Ilustrasi................... 11
4.
Unsur Utama
Gambar Ilustrasi............................... 11
C.
Teknik
Menggambar Bentuk....................................... 13
1.
Teknik Arsir............................................................ 13
2.
Teknik Dussel
(Gosok)........................................... 14
3.
Teknik Blok............................................................ 14
4.
Teknik Titik............................................................ 15
5.
Teknik Aquarel....................................................... 15
D.
Cara Menggambar
3 Dimensi...................................... 16
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................. 17
B.
Saran .......................................................................... 17
|
Langganan:
Postingan (Atom)